Pernah tidak menyimak kebiasaan para mahasiswa saat ini,
bahkan jaman dahulu pun seperti itu. Mengantuk ketika sedang melaksanakan
perkuliahan. Jam-jam yang paling nyaris membuat mahasiswa gelagapan dan
tertidur diruang kuliah adalah jam kuliah pagi 06.30 dan jam kuliah siang
12.20. Apalagi jika dosennya stuck di
kursi sambil membacakan slide. Itu sungguh membuat mahasiswa bosan dan
mengantuk pastinya karna efek begadang semalam. Namun jika dikaji dari sisi
konsumsi makanan, kebiasaan mengantuk dikelas itu tidak hanya karna dosen
membosankan saat memberi materi, tidak juga karna lama begadang ngerjain laporan seharian. Mari kita kaji
bersama-sama.
Dalam kalangan mahasiswa salah satu penyebab mengantuk
saat perkuliahan tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh konsumsi makanan
yang terlalu banyak, karna pada dasarnya mengantuk merupakan salah satu tanda
yang diberikan oleh tubuh agar seseorang beristirahat.
Menurut pendapat salah satu Dokter ahli gizi yaitu dr.Een Hendarsih Sp.PD bahwa lapar adalah sinyal bahwa
tubuh mulai kehabisan bahan bakar/karbohidrat untuk beraktivitas. Sinyal itulah
yang mengarahkan seseorang agar makan. Namun, sekalipun sangat lapar, tak
seharusnya seseorang melahap makanan banyak-banyak. Sebab, daya tampung lambung
terbatas. Bila makanan yang masuk ke tubuh terlalu banyak, lambung menjadi
sangat penuh. Dalam kondisi begitu, konsentrasi utama tubuh hanya mengurai
makanan tersebut. Sedangkan untuk mengurai makanan diperlukan oksigen.
Bila
sebagian besar oksigen digunakan untuk mengurai makanan, organ tubuh lain akan
kekurangan O2. Salah satunya otak. Dampaknya, otak akan menguap terus dan tidak
dapat berfikir secara optimal. Dalam kondisi begitu, konsentrasi untuk
menjalankan aktivitas tentu turun. Dampak lainnya, kekenyangan memunculkan
gangguan pada perut. Seperti sebah, mual dll.
Selain itu, menurut pendapat salah satu dokter
dr.Isnaini.S.Ked menyatakan bahwa Alasan seseorang mengantuk setelah makan
adalah neuron orexin. Neuron ini berada di hipotalamus yang merupakan bagian
dari otak yang mengatur banyak proses serta hampir semua hormon. Ketika kadar
gula darah meningkat, hal ini mengakibatkan kerja dari neuron orexin dihambat.
Akibatnya seseorang akan merasa mengantuk karena kinerja neuron orexin yang
bertanggung jawab untuk mengontrol seseorang agar tetap terjaga dihambat.
Tapi jika selalu mengantuk sehabis makan itu pertanda ada
yang salah dalam makanannya, enzimnya atau kondisi kadar gula darahnya.
Kebanyakan beberapa masyarakat dan mahasiswa kurang memperhatikan pola makan
dan kurang mengerti akan cara menggabungkan makanan agar dapat digunakan oleh
tubuh sebagai nutrisi (food combining). Beberapa jenis makanan
membutuhkan enzim tersendiri agar bisa dicerna seperti protein memerlukan protease,
karbohidrat memerlukan amilase dan lemak memerlukan lipase. Ketika seseorang
mengonsumsi protein dan karbohidrat secara bersamaan, maka bisa menimbulkan
konflik enzim dalam pencernaan. Usahakan untuk menggabungkan protein dengan
sayuran non-pati (sayuran berwarna hijau, tapi bukan kentang atau wortel),
menggabungkan karbohidrat dengan sayuran, biji-bijian, mengonsumsi buah saja
atau mengonsumsi beberapa persen makanan mentah atau dikukus. Penggabungan
makanan ini bisa membuat seseorang merasa kurang mengantuk dan menambah lebih
banyak energi.
“coba kamu
bayangkan bagaimana racun dalam rokok diolah bersamaan dengan makanan dalam
proses pencernaan????”
Hal tersebulah yang menyebabkan fungsi enzim menjadi
berantakan atau orang tersebut akan kekurangan enzim, Pada Saat seseorang
sedang makan, enzim tubuh bekerja sangat keras agar dapat mencerna semua
makanan yang masuk. Karena terlalu keras bekerja, tubuh merasa lelah dan
seharusnya saat lelah makanan yang dimakan bisa memberikan energi. Tapi bagi
orang yang kekurangan enzim yang disebabkan oleh rokok, makanan yang dimakan
tidak bisa jadi energi karena ada gangguan penyerapan zat gizi. Akibatnya saat
enzim lelah, tidak ada asupan energi sehingga membuat seseorang menjadi
mengantuk. Hal tersebutlah yang menyebabkan beberapa mahasiswa mengatuk saat
perkuliahan. Efek ngantuk ini dapat menurunkan konsentrasi belajar sehingga materi
yang diberikan oleh dosen sering menjadi ga masuk salam syaraf otak dan
pendengaran kita.(sha)
0 komentar:
Posting Komentar
Hi ! feel free to comment ya !